SinarPost.com, Banda Aceh – Pengurus Majelis Pengajian Tasawuf, Tauhid dan Fiqh (Tastafi) Kota Banda Aceh menggandeng aliansi Ormas Islam Aceh kembali mengadakan pengajian rutin untuk kali kedua di Hotel Harmes Palace.
Pengajian umum kali ini mengangkat tema “Kriteria Ahlusunnah wal Jama’ah” dan akan berlangsung pada hari Jumat (24/7/2020) malam, pukul 19.00 WIB.
Demikian disampaikan Ketua Umum Tastafi Banda Aceh, Tgk. H. Umar Rafsanjani dalam keterangan tertulis yang diterima SinarPost.com, Jumat (24/7/2020).
Dalam pengajian ini, kata pimpinan Dayah Mini yang akrab disapa Abi Umar ini, pihaknya langsung mengundang seorang ulama kharismatik Aceh, Tgk. H. Muhammad Amin Daud (Ayah Cot Trueng) sebagai pamateri yang kapabel untuk membahas kriteria Ahlusunnah wal Jama’ah.
“Materi ini kita angkat agar masyarakat Aceh dapat memahami Aqidah Ahlusunnah wal Jama’ah secara baik. Sebab, aqidah ini adalah sesuai dengan Qanun Perlindungan Aqidah yang berlaku di Aceh di satu sisi. Dan merupakan aqidah yang dianut masyarakat Aceh berabad-abad lamanya,” ujar Abi Umar.
Sementara itu, sosok Ayah Cot Trueng sendiri, tambah Abi Umar, selain menjabat sebagai ketua Umum Tastafi, beliau juga merupakan pimpinan Dayah Raudhatul Ma’arif Aceh Utara yang juga menyelenggarakan program Ma’had Aly (perguruan tinggi Islam berbasis dayah).
Sementara itu, Sekretaris Umum Tastafi Banda Aceh menjelaskan, bahwa pengajian ini adalah terbuka untuk umum, meskipun dengan kuota peserta yang hanya terbatas bagi 180 jama’ah. Sebab, dengan situasi wabah corona yang mengharuskan jaga jarak antara satu jama’ah dengan jama’ah yang lain, maka hanya sejumlah itu yang muat di ruangan yang difasilitasi secara gratis oleh pihak manager Hotel Hermes palace.
“Siapa yang berminat hadir dapat registrasi ke Contact Person : 085260188985 atas nama Tgk. M. Aulia Saputra, A.Md.Si., S.E. Formatnya, ketik nama lengkap, no Hp dan alamat serta utusan atau mewakili organisasi mana,” pesan Tgk Mustafa yang akrab disapa Buya Woyla.
Tgk Mustafa juga mengingatkan para jama’ah untuk betul-betul patuh terhadap protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun. Sementara itu jika merasa kurang sehat seperti demam atau sakit lainnya maka diharapkan untuk tidak hadir.
“Jama’ah diharapkan mematuhi protokol kesehatan dan diharapkan hadir shalat berjama’ah maghrib serta dapat mengisi daftar hadir. Panitia menyediakan minuman dan snack kepada peserta,” pungkas Tgk Muhammad Balia Ketua koordinator Pengajian.