SinarPost.com, Banda Aceh – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah berbagi cerita sukses dalam melobi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membeli komoditi kopi gayo. Nova menuturkan, dalam pertemuan di Jakarta pada pekan lalu, Jokowi menjanjikan untuk membeli produk utama perkebunan dataran tinggi gayo itu, baik melalui skema BUMN ataupun swasta.
Hal tersebut diutarakan Nova Iriansyah saat bertemu dengan Bupati dan Wakil Bupati serta pimpinan dan anggota DPRK Aceh Tengah, di Pendopo Gubernur Aceh, Senin (20/7/2020)
“Pak presiden tanya apa kesulitan terkait ekonomi saat covid ini. Spontanitas saya sebutkan saja kopi kita tertimbun di Bener Meriah, Gayo Lues dan Takengon,” kata Nova, menceritakan.
Plt Gubernur Aceh itu menambahkan bahwa tanpa disangkanya, Presiden Jokowi ternyata memberikan respon positif. Jokowi langsung menanyakan harganya. “Harganya berapa?,” tanya Jokowi. “Sekitar 1 triliun yang tidak terjual karena covid. Sementara panen datang dan kini barangnya menumpuk,” jawab Nova, dalam ceritanya itu.
Nova sadar berbicara dengan Presiden Jokowi, maka ia harus memberikan jawaban segera. Waktu yang terbatas membuat ia memberikan jawaban segera tanpa berkonsultasi dengan pejabat terkait. Niatnya tulus; kopi di petani harus terjual.
“Oke saya beli. Harganya berapa?,” tanya Presiden Jokowi lagi. “Sekitar 45 sampai 55 ribu. Total sekitar 1 triliun,” jawab Nova.
“Oke saya beli. Tolong segera buat surat,” kata Jokowi sekali lagi, menurut cerita Nova.
Jokowi bilang, lanjut Nova, ia akan mengarahkan BUMN untuk membeli langsung produk kopi gayo. Jika pun BUMN keberatan, ia akan menggerakkan kawan-kawan swasta untuk membelinya. “Kalau swasta mereka cari untung sedikit pastinya,” kata Jokowi.
Nova bergerak cepat. Ia menghubungi pihak terkait di Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Data-data dikumpulkan. Hingga kemudian dalam tempo waktu yang tidak terlalu lama, keluar angka keseluruhan. Kopi yang saat ini menumpuk berkisar Rp 800 miliar.
“Untung harganya nggak terlalu jauh. Hari itu juga saya pulang ke Menteng (kantor penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta), menyiapkan surat dan memberikannya ke Sekretariat Negara,” kata Nova.
Kepada unsur pemerintahan ke tiga kabupaten itu, Nova meminta dukungan. Tak lupa ia memohon maaf, tanpa sempat berkonsultasi soal harga ia langsung menyebut angka Rp 55 ribu. “Pertemuan Cuma 5 menit. Saya harus berikan angka, karena dengan itu presiden bisa yakin dengan kita,” ucapnya.
Nova meminta agar seluruh pihak mendoakan agar janji presiden itu terealisasi. Jika memang eksekutif dan legislatif dari tiga kabupaten itu punya koneksi langsung ke presiden mau pun Mensesneg, Nova meminta agar mereka mengingatkan tentang janji Jokowi itu.
“Saya mohon doa dari semua bapak-bapak, agar presiden segera menjawab surat tersebut. Saya yakin pak Presiden pasti menepati janji beliau. Kalau memang nanti ada jawaban presiden, teknisnya akan saya serahkan ke Bupati,” pungkas Nova.