SinarPost.com, Subulussalam – Ketua Badan Reintegrasi Aceh H. Sayed Fakhrurazzi bersama Wali Nanggroe Aceh Teungku Malik Mahmud Al-Haytar turut didampingi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Subulussalam beserta KasatPel Badan Reintegrasi Aceh Kota Subulussalam, menanam Pohon Kapur Barus di komplek makam Syech Hamzah Fansuri di Gampong Oboh Kec. Rundeng, Kota Subulussalam, Aceh, Senin (20/7/2020).
Kapur barus yang terkenal di dunia sejak abad ke 4 Masehi, saat ini terancam punah. Hal ini sejalan dengan semakin sulitnya dijumpai pohon kapur barus secara alami. Diketahui, tanaman Kapur Barus merupakan tanaman yang khas berasal dari Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Sejarah mencatat, komoditas ini sangat berharga dan diperdagangkan hingga ke negeri Arab, Timur Tengah dan Mesir. Di Mesir sendiri, Kapur Barus menjadi salah satu bahan utama pengobatan termasuk bahan baku untuk mengawetkan jasad atau mumi yang menjadi tradisi para raja dan bangsawan di negeri itu, salah satunya Fir’aun.
“Kapur Barus tergolong kayu dengan kualitas nomor satu, dengan manfaat yang begitu banyak dari pohon itu, penanaman ini menyimbolkan harapan untuk Aceh, yang hari demi hari tumbuh dengan semakin kuat,” ujar Sayed Fakhrurrazi.