SinarPost.com, Tripoli – Kelompok pemberontak Tentara Nasional Libya (LNA) yang dipimpin Jenderal Khalifa Haftar telah memindahkan puluhan rudal balistik ke kota strategis Sirte, saat pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang didukung Turki terus membangun pasukan mereka di timur Misrata.
Menurut laporan sebagimana dilansir Al Masdar News, Rabu (1/7/2020), Tentara Nasional Libya memindahkan rudal SCUD-B mereka ke Sirte untuk melindungi kota itu dari serangan GNA yang akan terjadi di Libya tengah-utara.
Dalam video yang dibagikan di media sosial, truk pengangkut Tentara Nasional Libya dapat dilihat memindahkan rudal balistik itu ke Sirte untuk memperkuat pertahanan kota dan menangkal serangan di masa depan.
SCUD-B missiles in #Sirte #Libya RIP Erdogan army (@HasairiOuais) pic.twitter.com/HW7VCXepYU
— Last Defender (@LastDef) June 28, 2020
Tentara Nasional Libya telah memperingatkan GNA bahwa mereka tidak akan menyerahkan Sirte, meskipun Turki menuntut agar LNA menyerahkan kota itu.
Sementara itu, Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi – pendukung utama LNA – telah memperingatkan GNA dan Turki bahwa jika Sirte dan Al-Jafra jatuh, Kairo memiliki “legitimasi internasional” untuk campur tangan di dalam Libya.
Sejak Sisi mengeluarkan pernyataannya itu, militer Mesir telah memantau perkembangan di sekitar Sirte dari upaya serangan yang akan dilancarkan pasukan yang didukung Turki.
Libya telah terlibat konflik berkepanjangan dan mematikan sejak kematian mantan Presiden Muammar Khadafi. Libya terpecah dalam kedua kubu, yaitu Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang didukung PBB, dan Tentara Nasional Libya (LNA) yang didukung Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Rusia dan Prancis. GNA dan LNA masing-masing menguasai wilayah timur dan barat Libya.
Konflik Libya kian memanas setelah Turki hadir atas permintaan resmi GNA. Sejak mendapat dukungan dari Turki, GNA berhasil memukul mundur Tentara Nasional Libya pimpinan Jenderal Haftar dari Ibukota Tripoli. LNA kini bertahan di Kota Strategis Sirte yang kaya minyak dan rumah bagi pelabuhan utama Libya.