SinarPost.com, Jakarta –Sejak mendapat izin dari pemerintah setempat beberapa waktu lalu, umat Muslim di Jakarta kembali dapat melaksanakan ibadah Shalat Jumat meski harus mengikuti protokol kesehatan.
Seperti pelaksanaan Shalat Jumat berjamaah di Masjid Nurullah Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (19/6/2020) dini hari. Pengurus menerapkan protokol kesehatan dengan baik.
Setiap jemaah Shalat Jumat diharuskan mengikuti protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona (COVID-19) setelah sekitar tiga bulan lebih mereka tidak melaksanakan Shalat Jumat berjamaah akibat pandemi.
Pengurus Mesjid Nurullah Pancoran, Muhammad mengatakan, bagi para Jamaah yang akan masuk area masjid harus melalui bilik disinfektan dan pengecekan suhu tubuh, serta pengaturan jarak saf shalat 1,2 meter.
“Bagi jamaah yang hendak shalat berjamaah di masjid untuk mengambil wudhu dari rumah masing-masing,” ucap Muhammad.
Seluruh masjid di DKI Jakarta sudah dibuka kembali setelah Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI yang berakhir pada 4 Juni 2020 lalu.
“Jadi memang panduan ini bukan hanya masjid, tapi lebih banyak untuk jamaah diharapkan dengan dibukanya ini, jamaah kita bisa lebih tertib diantaranya adalah cuci tangan dan berwudhu dari rumah masing-masing,” kata pengurus Masjid
Nurullah.
Berwudhu dari rumah demi menghindari penumpukan orang di tempat pengambilan wudhu di masjid. Penumpukan orang dan antrean tanpa adanya penerapan jarak aman antar sesama jamaah rawan terjadinya penularan Covid-19
“Kalau wudhu di masjid khawatir ada tumpukan antrean panjang. maka, khawatir penularan (corona),” pungkasnya.
Selain wudhu, perlengkapan shalat, seperti sajadah disarankan untuk dibawa masing-masing dari rumah. Pastikan perlengkapan ibadah itu benar-benar bersih.
“Bawa alat masing-masing dari rumah yang harus dipatuhi. Bawa sajadah masing-masing dijamin kebersihannya,” tandasnya.
“Kalau di Jakarta memang sejak awal itu kan ketika kita tutup bareng-bareng tentu dibuka pun pemerintah lebih paham makanya saya tidak bisa mendahului keputusan dari pemerintah DKI pada prinisipnya. Insya Allah semua masjid ada edaran Menag juga lalu ada surat pimpinan pusat DMI maka Dewan Masjid DKI ini hanya menunggu biar sinergi panduannya seperti apa gitu,” tutupnya.