SinarPost.com, Kupang – Tiga orang warga di Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas tercebur sumur saat bekerja menguras sumur sedalam 18 meter. Ketiga orang tersebut adalah Eduwardus Abi (20), Deodatan Sasi (23) dan Emanuel Toni (23). Mereka sama-sama merupakan warga Desa Oenenu Selatan, Kecamatan Bikomi Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT.
Kapolres TTU AKBP Nelson Filipe Diaz mengatakan kejadi bermula ketika pemilik sumur meminta bantuan kepada tiga orang korban pada Jumat (15/5/2020). Pemilik meminta agar mereka menguras sumur menggunakan mesin penyedot air. Saat itu pemilik sumur dan korban sudah sepakat dengan bayarannya, namun pekerjaan itu sempat ditunda karena pemilik sumur harus berangkat bekerja di Posko Covid-19 di Dinas Kesehatan Kab TTU.
Pekerjaan kuras sumur itu akhirnya dilaksanakan oleh tiga orang tersebut ditambah empat warga lain pada Minggu (17/5/2020) tadi sekitar pukul 07.21 WIB. Dalam prosesnya, gas sebagai bahan bakar penyedot air dirasa kurang karena air yang tersedot tidak maksimal. Salah satu pekerja, Eduwardus Abi, kemudian berusaha mengambil genset dan gas dengan cara berpegang pada tali dan menapak pada dinding sumur. Namun tiba-tiba Eduwardus terjatuh hingga tercebur ke air.
Mengetahui temannya terjatuh, Deodatan berusaha menolong dengan cara berpegangan tali. Deodatan sudah berusaha menarik tangan Eduwardus namun justru tercebur ke dalam sumur. Kemudian giliran Emanuel Toni yang berusaha menolong kedua kawannya. “Tapi, saat tiba di dalam sumur, Emanuel berteriak kepada empat orang lainnya agar segera menarik keluar sumur. Namun, tiba-tiba korban jatuh ke dalam sumur dan langsung meninggal,” ujar Nelson.
Diduga Akibat Gas Beracun
AKBP Nelson Fillipe Diaz menjelaskan, tiga pekerja sumur itu diduga tewas karena gas beracun. Sebab, air sumur telah berbau dan lama tak digunakan untuk kebutuhan air bersih. Sumur juga diketahui tak dirawat selama delapan tahun.
“Dugaan sementara, penyebab para korban tenggelam karena kekurangan oksigen serta di dalam sumur terdapat gas beracun,” ungkap dia. “Saat tiga korban ini masuk ke dalam sumur, mesin penyedot air masih menyala sehingga asap knalpot menjadi salah satu faktor penyebab gas beracun,” sambungnya.
Jenazah tiga orang tersebut kini telah dievakuasi oleh Tim SAR Kupang dan dibawa ke RSUD Kefamenanu.
(Sumber : Kompas.com)