SinarPost.com, Banda Aceh – Ketua Komisi III DPRK Banda Aceh, Teuku Arief Khalifah menyampaikan bahwa sistem drainase di Kota Banda Aceh sudah baik dan layak. Penilaian tersebut dikemukakannya usai melakukan kajian bersama dengan akademisi Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).
Benarkah sistem drainase di Kota Banda Aceh sudah baik? Lalu bagaimana dengan banjir beberapa hari lalu yang hampir menggenangi seluruh Ibukota Provinsi Aceh ini hanya dua hari diguyur hujan deras secara berturut-turut?
Terkait banjir genangan pada Jumat (8/5/2020) lalu, menurut Arief, Fakultas Teknik Unsyiah menurunkan tim peninjau untuk melihat fungsi drainase pasca banjir. Hasil kajian memperlihatkan bahwa banjir genangan disebabkan oleh faktor alam dimana curah hujan mencapai 287 milimeter per hari yang termasuk hujan super extreme.
Hasil kajian juga menyebutkan hujan dengan intensitas tinggi terjadi karena bersamaan dengan pasang purnama yang mengakibatkan meningginya air sungai dan menghambat pembuangan dari drainase.
“Namun, tim menilai secara perencanaan drainasedi Kota Banda Aceh sudah layak dan berfungsi dengan baik,” ujar Teuku Arief Khalifah, baru-baru ini, sebagaimana dikutip SinarPost.com dari website Pemko Banda Aceh, Kamis (14/5).
Dalam kesempatan yang sama, politisi Gerindra ini juga menyampaikan apresiasi kepada Dinas PU yang dinilai cepat merespon hasil tinjauan akademisi.
“Hari ini tim dari PUPR Kota Banda Aceh dipimpin langsung Kepala Dinas telah melakukan pemetaan outlet dan membersihkan main hole dari sampah-sampah yang tersangkut. Dibawah kepemimpinan Pak WaliKota Aminullah, respon dinas terkait permasalahan sangat baik dan tangkas,” ujar Arief.
Menanggapi hasil survey tersebut, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengaku tidak ingin berpuas diri. Wali Kota memastikan Pemko akan menjadikan drainase menjadi skala priorotas untuk ditingkatkan, baik sistem maupun fungsinya agar aliran air lebih cepat surut saat hujan deras melanda kota.
“Hasil survey yang dilakukan Unsyiah dan catatan-catatan yang ada menjadi masukan yang sangat bearti bagi kita. Pemko akan terus meningkatkan sistem dan fungsi jaringan drainase,” kata Aminullah kemarin.
Aminullah juga mengatakan, Pemko akan melakukan identifikasi terhadap masalah-masalah tersebut demi menemukan solusi yang tepat. Begitu juga dengan pemeliharaan perwatan drainase secara berkala akan terus dilakukan.
Dalam kesempatan ini, ia juga menyinggung soal banjir genangan yang sempat terjadi beberapa hari yang lalu. Menurut wali kota, tingginya curah hujan membuat sistem drainase tidak mampu menampung debit air. Krueng Aceh dan Krueng Daroy yang membelah kota juga meluap di beberapa titik.
“Walau survei sudah baik, drainase kota terus kita benahi agar lebih baik lagi. Banjir 8 Mei lalu memang disebabkan curah hujan yang sangat tinggi. Ditambah air pasang purnama dan banjir Krueng Daroy kiriman dari Aceh Besar terlihat krueng melewati tanggul. Alhamdulillah dengan drainase yang berfungsi dengan baik, air surut lebih cepat,” kata Wali Kota.
Pun begitu, Wali Kota Bnada Aceh Aminullah usman tetap mengimbau warga agar tidak membuang sampah ke selokan dan sungai, karena hal itu dapat menyumbat aliran air dan memperparah banjir.