SinarPost.com, Jambi – Ratusan masyarakat Desa Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, menyerang petugas keamanan dari jajaran Polres Bungo.
Penyerangan terhadap personil kepolisian ini terjadi saat sidak kasus penegakan hukum tindak pidana minerba atau aktivitas penambangan emas ilegal pada Jumat (10/5/2020).
Dalam kejadian ini, Kapolsek Pelepat mengalami penusukan di bagian punggung, sementara 7 anggota polisi disita oleh ratusan masyarakat saat terjadi kericuhan dalam sidak penegakan hukum tersebut.
Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi mengatakan, kasus tersebut berawal dari postingan media sosial Facebook yang dimuat atas nama Abunyani Yani, disebuah grup yang bernama “Bungo Bebas Bicara”.
Tulisan tersebut diposting pada 7 Mei 2020, tentang adanya aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) di Desa Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, Jambi.
“Jadi berawal dari postingan itu, tim dari Unit Tipidter Polres Bungo mendapat informasi dan langsung melakukan penyelidikan bersama dengan personel Polsek Pelepat, jumlah personel 13 orang,” kata Kuswahyudi, pada Senin (11/5/2020) kemarin.
Berdasarkan informasi tersebut, jelas Kuswahyudi, personel langsung melakukan pengecekan di tempat kejadian perkara (TKP) lokasi PETI di Bungo, tepatnya di Desa Batu Kerbau. Selanjutnya pada Minggu (10/5) pukul 09.00 WIB, tim dari Unit Tipidter Polres dan Polsek Pelepat memasuki area pertambangan.
“Di sana, tim menemukan adanya alat berat yang digunakan orang-orang yang melakukan penambangan tanpa izin. Tapi sudah tidak ada aktivitas disana, hanya peralatannya saja yang kita temukan di lokasi,” ungkapnya.
Pada saat di lokasi, lanjut Kabid Humas Polda Jambi, sebelum kericuhan terjadi, tim berhasil melepaskan perangkat komputer dari alat berat tersebut. Kemudian, petugas meninggalkan lokasi untuk keluar menuju arah Polsek Pelepat dengan jarak tempuh sekira kurang lebih dua jam.
“Dalam perjalanan, saat melewati Desa Belukar Panjang, tim dihalangi sekira 600 orang, yang merupakan masyarakat Desa Belukar Panjang. Pada saat itulah terjadi keributan antara petugas dan masyarakat desa,” ujarnya.
“Kendaraan tim dari Polres dirusak oleh masyarakat. Sehingga melihat situasi mulai memanas, personel gabungan yang di dalam lokasi berusaha mengamankan diri ke arah camp PT Prima Mas Lestari (PML),” terang Kuswahyudi.
Pada saat akan mengamankan diri dari kericuhan massa, Kapolsek Pelepat AKP Suhendri mengalami luka tusuk di bagian bokong. Kapolsek dilarikan delapan personel untuk mengamankan diri di camp PT PML. Sementara itu, tujuh personil lainnya masih disandera oleh masyarakat.
Kuswahyudi mengatakan, setelah kejadian tersebut, tim gabungan dari Polres Bungo, dibantu Kodim Muara Bungo serta personel Ditreskrimsus Polda Jambi dan Brimob Den B Pamenang dipimpin Kapolres Bungo beserta Dandim, menuju Desa Belukar Panjang untuk membebaskan personel yang sempat disandera.
Usaha pembebasan sandera itu berhasil tanpa ada perlawanan dan korban. “Untuk kasus ini, pihak kepolisian bersama TNI akan tetap melakukan penyelidikan awal. Situasi di sana saat ini sudah aman dan terkendali di bawah penjagaan kepolisian dan TNI agar situasi tetap kondusif,” tutupnya.
(Sumber : Tribun Jambi)