SinarPost.com, Caracas – Pemerintah Venezuela mengatakan pihaknya menggagalkan serangan laut oleh “tentara bayaran teroris” yang berusaha memasuki negara itu dengan speedboat dari negara tetangga Kolombia. Dalam peristiwa tersebut pasukan Venezuela berhasil menewaskan delapan teroris.
Kelompok teroris mendarat pada Minggu pagi di sebuah pantai di kota pelabuhan La Guaira, sekitar 20 mil (32 km) dari ibu kota Caracas. Demikian kata Menteri Dalam Negeri Venezuela, Nestor Reverol dalam pidato yang disiarkan televisi.
“Mereka mencoba melakukan invasi melalui laut, sekelompok tentara bayaran teroris dari Kolombia, untuk melakukan tindakan teroris di negara ini, membunuh para pemimpin pemerintahan revolusioner,” katanya.
Pemimpin Partai Sosialis Diosdado Cabello mengatakan delapan orang tewas dan dua lainnya ditahan. “Kami telah menonaktifkan upaya serangan di wilayah kami, berkat upaya intelijen,” kata Cabello kepada wartawan.
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro sering menuduh musuh politik berusaha menggulingkan pemerintahannya dengan dukungan Amerika Serikat, yang telah berjanji untuk memaksanya turun dari jabatan Presiden melalui sanksi yang telah melumpuhkan ekspor minyak negara peserta OPEC tersebut.
Maduro telah mengawasi krisis ekonomi enam tahun yang menyebabkan banyak warga tidak dapat memperoleh makanan dan obat-obatan dasar dan memaksa hampir lima juta orang untuk pindah dalam krisis negara itu, sejak dihantam sanksi AS dan sekutunya.
Sanksi yang Berat
AS dan lebih dari 50 negara lainnya menolak Maduro sebagai Presiden Venezuela setelah pemilihannya yang disengketakan pada 2018, yang menurut Amerika Cs curang, dan sebaliknya telah mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai pemimpin sementara sah negara itu.
Namun Maduro tetap mendapat dukungan dari angkatan bersenjata negara itu dan juga negara-negara sahabat termasuk Rusia dan China, yang telah secara keras mengkritik sanksi AS.
AS telah memimpin kampanye untuk menumbangkan Maduro, meningkatkan tekanan dalam beberapa pekan terakhir dengan mendakwa pemimpin sosialis itu sebagai pengedar narkoba dan menawarkan hadiah $ 15 juta untuk penangkapannya.
AS juga meningkatkan sanksi, memotong sektor minyak Venezuela untuk mencekik Maduro dari sumber utama uang tunai. Selain tekanan itu, pemerintah Maduro telah menghadapi beberapa ancaman militer skala kecil, termasuk upaya pembunuhan dengan drone dan seruan Guaido untuk pemberontakan militer, yang diikuti oleh beberapa tentara.
Maduro dan sekutunya mengatakan pemerintahan Trump bertekad untuk mengakhiri pemerintah sosialis Venezuela untuk mengeksploitasi cadangan minyak bawah tanah negara Amerika Selatan tersebut.
[Sumber : Aljazeera]