SinarPost.com, Pyongyang – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan meninggal dunia. Kabar ini pertama kali dihembuskan jaringan televisi Hong Kong yang ditopang Beijing. Meski demikian sampai saat ini, belum ada informasi resmi yang dirilis otoritas Korea Utara perihal kematian diktator yang dijuluki Rocket Man tersebut.
Apabila Kim benar-benar meninggal seperti diisukan sejumlah media di Asia ini, maka verifikasi resmi akan datang dari media pemerintah Korea Utara, sebagaimana dilakukan saat menunda pengumuman kematian pendahulu Kim, ayah dan kakeknya hingga 4 hari usai tanggal kematian.
“Ketika datang ke Korea Utara, Anda tidak akan pernah terlalu yakin sampai Anda mendengar berita dari negara itu sendiri,” kata David Maxwell, seorang spesialis Korea Utara di Yayasan Pertahanan Demokrasi, sebagai ditulis New York Post, yang dikutip CNBC Indonesia, Minggu (26/4/2020).
“Tetapi perlu dicatat bahwa ada 6,5 juta smartphonedi Korea Utara sekarang dan meskipun jangkauannya ada di dalam negeri, informasi memiliki cari tersendiri untuk keluar lebih cepat sekarang daripada di masa lalu,” katanya.
Maxwell berpendapat bahwa coronavirus bisa saja menjadi faktor yang berkontribusi apabila Kim benar-benar meninggal. Terutama karena kondisi Kim yang memiliki riwayat obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Apalagi, Korea Utara telah mengklaim nol kasus Covid-19 meskipun bisa berbohong, kata Maxwell.
Kim telah menjadi pemimpin tertinggi Korea Utara sejak 2011, saat ayahnya Kim Jong II meninggal dunia karena serangan jantung. Kim Jong II menggantikan ayahnya Kim Ii Sung yang juga meninggal karena serangan jantung.
[Sumber : CNBC Indonesia]