SinarPost.com, Idi – Ikatan Pemuda Mahasiswa Peunaron (IPMP) meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Timur untuk membantu Rukminah, janda miskin berusia 38 tahun asal DK 3, Kecamatan Peunaron Kabupaten Aceh Timur. Pasalnya Rukminah saat ini tinggal di rumah tidak layak huni.
Ketua IPMP, Jamaluddin mengatakan, Rukminah tinggal di rumahnya yang sudah tidak layak huni sudah bertahun-tahun. Sejak 2003 Rukminah mengidap penyakit komplikasi seperti gatal-gatal, panas, hingga rabun, penyakit yang sudah diderita selama 16 tahun terakhir.
Pada tahun 2015 suami Rukminah meninggal dunia, dan meninggalkan 3 orang anak. Yang mengakibatkan Rukminah semakin terpuruk karena harus menghidupi 3 orang anak, sehingga anak pertama Rukminah hanya menempuh jenjang pendidikan Sekolah Dasar.
Jamaluddin menuturkan, saat pihaknya mendatangi kediaman Rukminah terlihat dinding dan atap rumahnya yang sudah bolong-bolong, dan berlantaikan tanah yang sering terkena banjir saat hujan deras. Sementara sekeliling rumah terdapat kandang ternak warga.
“Saya tinggal disini sudah 5 tahun, rumah ini saya tempati bersama anak laki-laki dan 2 orang anak perempuan saya yang masih dibawah umur,” ujar Rukminah kepada mahasiswa IPMP saat menyambangi kediamannya, Jumat (17/4/2020).
“Kini anak laki-laki harus putus sekolah demi membantu perekonomian keluarga, dua orang anak perempuan saya menderita gangguang mental setelah ayahnya meninggal dunia,” curhat Rukminah.
Jamaluddin, selaku Ketua IPMP mengatakan, kondisi fisik Rukminah dan rumahnya saat ini sangat miris. Selama ini Rukminah belum pernah mendapatkan bantuan baik dari Pemdes Aluer Pinang dan juga Pemkab Aceh Timur. “Mereka hanya tinggal berempat dengan anaknya dengan kondisi buk Rukminah yang sakit-sakitan dirumahnya, saat kami kunjungi buk Rukminah sedang duduk merenung dirumahnya dengan kondisi yang tidak bisa melihat dan dia berusaha berkomunikasi dengan kami,” ungkap Jamaluddin.
Terkait kondisi yang dialami Rukminah dan keluarganya, Jamaluddin mengungkapkan rasa kekecewaan terhadap Pemdes Alur Pinang dan Pemkab Aceh Timur.
“Ini rumah tidak layak huni dan kondisi buk Rukminah sangat memprihatinkan. Ini kasus kecil yang terungkap bahwa masih banyak rakyat membutuhkan sentuhan tangan pemerintah terkait dan kita semua berharap pemerintah membuka mata atas kesenjangan sosial yang dirasakan ibu Rukminah tersebut,” ungkap Jamaluddin.
“Atas nama IPMP, kami meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Timur untuk lebih peduli dan membuka mata hati terhadap janda miskin yang sedang mengidap penyakit komplikasi ini, jangan terlalu sibuk mengurusi hal yang tidak penting dan janga selalu menggaung-gaungkan Aceh Timur “Bereh” tetapi kepedulian untuk membantu masyarakat yang kesusahan saja sangat jarang,” imbuhnya.
IPMP juga mengatakan aka terus mengadvokasi kasus ketimpangan ekonomi di daerahnya, dan mereka juga akan menggalah bantuan untuk janda miskin tersebut.
“Kami akan terus mengadvokasi kasus ketimpangan ekonomi seperti ini dan kami juga akan menggalang bantuan untuk buk Rukminah dan besar harapan kami kepada Pemdes dan Pemkab mau membantu buk Rukminah. Pemerintah harus bertanggung jawab terhadap rakyat miskin, perbanyak buka mata jangan asik menutup mata atas apa yang dirasakan oleh warganya sendiri, dan juga implementasikan sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutup Jamaluddin.