SinarPost.com, New Delhi – Setidaknya tiga warga sipil tewas setelah pasukan Pakistan dan India terlibat baku tembak di Line of Control (LoC) yang membagi wilayah Kashmir yang disengketakan antara kedua negara.
Demikian kata seorang perwira polisi India, Shri Ram Ambarkar sebagimana dikutip SinarPost.com dari Aljazeera, Senin (13/4/2020).
Ketegangan antara India dan Pakistan berkobar ketika kedua pasukan menargetkan daerah-daerah sipil pada hari Minggu dengan tembakan artileri berat yang melanggar perjanjian gencatan senjata tahun 2003.
Ambarkar menyebut, tiga warga sipil termasuk seorang wanita dan seorang anak, tewas ketika tembakan dari tentara Pakistan menghantam rumah-rumah di dua lokasi di sepanjang LoC di daerah Kupwara di Kashmir yang dikelola India.
Ambarkar menambahkan, beberapa orang juga dikhawatirkan cedera ketika pihak berwenang melancarkan operasi penyelamatan.India dan Pakistan menguasai sebagian wilayah Kashmir tetapi mengklaimnya secara keseluruhan. Mereka telah berperang dua dari tiga perang mereka sejak 1947 di wilayah Himalaya.
Pelanggaran Berulang
Sejak Jumat lalu, militer Pakistan menuduh India melakukan pelanggaran gencatan senjata berulang kali di sepanjang perbatasan. Pihak militer Pakistan mengatakan tembakan artileri berat oleh India “secara sengaja menargetkan warga sipil” di sisi perbatasan Pakistan.
Militer Pakistan juga mengatakan bahwa pada hari Minggu dua orang terluka parah dalam semalam dan harus dievakuasi. Sementara pada hari Sabtu, militer Pakistan mengatakan enam orang, termasuk seorang anak, terluka ketika tentara India meluncurkan rentetan tembakan roket dan mortir ke daerah-daerah sipil di Kashmir yang dikelola Pakistan.
India menuduh Pakistan mempersenjatai dan melatih para pejuang anti-India dan juga membantu mereka dengan memberikan tembakan sebagai penutup serangan ke pihak India.
Pakistan membantahnya, mengatakan itu hanya menawarkan dukungan moral dan diplomatik kepada para pejuang dan Kashmir yang menentang pemerintahan India.
[Sumber : Aljazeera]