SinarPost.com, Washington – Pandemi virus corona alias Covid-19 di Amerika Serikat (AS) semakin parah. Dalam 24 jam terakhir, virus tersebut merenggut 1.480 nyawa di negara yang dipimpin Donald Trump itu. Jumal tersebut merupakan angka kematian tertinggi di dunia dalam satu hari sejak pandemi dimulai.
Angka kematian baru ini menambah jumlah korban meninggal di Amerika menjadi 7.402 orang. Negara Paman Sam tersebut hingga saat ini, Sabtu (4/4/2020) memiliki 277.475 kasus atau orang yang positif terinfeksi virus corona. Sebanyak 12.283 pasien telah berhasil disembuhkan.
John Hopkins University mencatat, angka kematian yang berjumlah 1.480 di Amerika adalah terbanyak di dunia dalam sehari. Menurut universitas tersebut, angka itu dicatat dari Kamis pukul 20.30 malam hingga pada pukul yang sama pada hari Jumat.
Sebagai perbandingan, angka kematian harian yang dicatat universitas itu pada periode 24 jam sebelumnya di AS adalah 1.169 orang. Artinya Amerika mematahkan rekor dunianya sendiri terkait jumlah kematian akibat corona dalam ssehari. Negara bagian New York masih menjadi salah satu episentrum atau pusat wabah COVID-19 di Amerika.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah mengeluarkan rekomendasi baru bahwa semua orang Amerika harus mengenakan masker saat mereka pergi ke luar.
“CDC merekomendasikan untuk mengenakan penutup wajah kain di tempat publik di mana langkah-langkah social distancing lainnya sulit untuk dipertahankan (misalnya, toko kelontong dan apotek) terutama di daerah-daerah transmisi berbasis masyarakat yang signifikan,” kata CDC seperti dikutip CBS News.
Tetapi Presiden Donald John Trump, yang berbicara pada briefing harian Gedung Putih tentang COVID-19, terang-terangan menolak mengenakan masker kecualia dalam pertemuan dengan para pemimpin dunia. “Saya tidak akan melakukannya secara pribadi,” kata Trump.
[Sumber : Sindonews.com]