SinarPost.com, Riyadh – Sistem pertahanan udara Arab Saudi Sabtu malam (28/3/2020) mencegat rudal balistik di atas Ibu Kota Riyadh dan Jizan, sebuah kota di sepanjang perbatasan Yaman.
Beberapa ledakan mengguncang Riyadh dalam serangan itu. Dalam kejadian ini setidaknya dua warga sipil terluka di ibu kota negara kaya minyak itu, yang sedang di-lockdown dalam upaya mengekang penyebaran pandemi virus corona (Covid-19).
Koalisi pimpinan Arab Saudi kemudian mengecam pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran, sebagai dalang penembakan beberapa rudal itu. Seperti diketahui, Koalisi pimpinan Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir sudah terlibat perang dengan Houthi yang ingin menggulingkan Presiden Yaman.
Pasukan Houthi sebelumnya juga beberapa kali melancarkan serangan langsung ke kota-kota di Arab Saudi dengan rudal, roket, dan drone.
Ini adalah serangan besar pertama di Arab Saudi, sejak Houthi menawarkan gencatan senjata pada September lalu setelah dua serangan mematikan di instalasi minyak Saudi.
“Dua rudal balistik diluncurkan ke kota-kota Riyadh dan Jizan,” lapor kantor berita pemerintah Saudi (SPA), mengutip koalisi yang memerangi pemberontak.
Intersepsi yang dilakukan membuat pecahan bom jatuh di lingkungan perumahan kota-kota itu, yang mengakibatkan dua warga sipil di Riyadh terluka.
Keterangan tersebut diungkapkan seorang juru bicara pertahanan sipil, dalam sebuah pernyataan terpisah yang dikeluarkan SPA.
Sampai berita ini dirilis, belum ada komentar bertanggungjawab dari pemberontak kelompok Houthi di Yaman.
Menurut laporan jurnalis AFP, setidaknya tiga ledakan mengguncang ibu kota Arab Saudi pada tengah malam
Serangan ini terjadi, meski pada Kamis semua pihak Yaman yang bertikai mendukung seruan gencatan senjata dari PBB untuk melindungi warga sipil dari pandemi Covid-19.
Arab Saudi, pemerintah Yaman, dan para pemberontak menyambut baik permohonan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk segera melakukan “gencatan senjata secara global”.
Permohonan ini ditujukan untuk membantu mencegah bencana bagi orang-orang rentan di zona konflik.
Seruan ini bertepatan dengan peringatan lima tahun invasi militer koalisi pimpinan Arab Saudi dalam perang saudara Yaman.
[Sumber : Kompas.com]