SinarPost.com, Jakarta – Juru Bicara Penanganan Wabah Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto, menyampaikan update terbaru korban virus corona di Indonesia.
Disebutnya, per Minggu (22/3/2020), ada penambahan kasus baru yang positif corona sebanyak 64 kasus, sehingga totalnya hingga hari Minggu sudah 514 orang warga Indonesia yang terjangkit virus cotona. Sementara yang meninggal dunia 48 orang dan sembuh 29 orang.
“Total yang sembuh menjadi 29 orang, dan total yang meninggal pada posisi sekarang adalah 48 orang” Achmad Yurianto di Grha BNPB, Jakarta, Minggu (22/3).
““Data ini sudah kami berikan kepada kepala dinas kesehatan provinsi untuk kemudian dilanjutkan ke rumah sakit bagi kepentingan layanan rawatan rumah sakit dan kemudian diberikan kepada dinas dalam kepentingan untuk melaksanakan contact tracing,” ungkapnya.
Achmad Yurianto atau akrab disapa Yuri ini menyebutkan bahwa informasi tersebut juga sudah dilaporkan oleh kepala dinas masing-masing kepada kepala daerahnya. Ini yang kemudian, lanjut Yuri, harus dibangun, bahwa social distancing, menjaga jarak itu harus dilaksanakan dengan basis komunitas saat ini.
“Harapan kita adalah masyarakat saling mengingatkan, masyarakat saling mengawasi. Beberapa pembelajaran baik sudah kita dapatkan dari beberapa kasus ini,” tambah Yuri.
Yang berikutnya, menurut Yuri, juga sudah mulai menyiapkan tentang rumah sakit tambahan, screening test dengan menggunakan rapid test. dan kemudian obat-obatan yang sudah akan digunakan pun juga telah dimiliki.
“Namun sekali lagi, obat-obatan ini atas resep dokter, atas indikasi yang diberikan oleh dokter. Tidak dibenarkan untuk kemudian kita simpan sendiri atau kita minum dengan konteks pencegahan. Karena secara keilmuan, tidak ada upaya pencegahan dengan meminum obat tertentu,” katanya.
Pada kesempatan itu, Yuri menegaskan kembali lagi, bahwa menghindari, meminimalkan, membatasi kontak, ini adalah cara yang paling baik. Yang kedua, lanjut Yuri, jaga imunitas diri masing-masing agar tetap sehat, agar tetap bisa melaksanakan aktivitas ringan di rumah yang seimbang.
“Karena bukan dimaknai bahwa bekerja dari rumah artinya tidak melaksanakan aktivitas apa pun. Ini justru akan menurunkan kondisi imunitas kita,” jelas Yuri.
Menurut Yuri, Pemerintah bersungguh-sungguh mengerahkan semua kapasitas yang dimiliki untuk menjaga agar yang sehat tetap sehat, tidak tertular, dan yang sakit segera bisa diamankan untuk tidak menularkan kepada orang lain.
“Dan kita berikan layanan yang terbaik agar segera sehat kembali, dan kita bersama-sama akan menuju ke masa depan yang lebih baik,” tutup Yuri di akhir keterangannya.