SinarPost.com, Teheran – Wabah virus corona, yang pertama kalinya muncul di China, terus menyerang negara-negara lain di dunia. Hingga hari ini corona telah terdeteksi di puluhan negara, mulai dari Asia, Eropa, Afrika, hingga ke negara di Amerika Latin.
Prancis, Korea Selatan, Jepang dan Iran menjadi negara dengan kasus corona yang cukup signifikan, di luar China. Di Iran, virus corona bukan hanya menyasar masyarakat biasa, namun beberapa pejabat negara Persia itu dilaporkan juga ikut terinfeksi.
Setelah beberapa hari lalu Wakil Menteri Kesehatan Iran, Iraj Harirchi dilaporkan positif corona, kini giliran Wakil Presiden (Wapres) Iran yang dilaporkan terinfeksi, yaitu Masoumeh Ebtekar. Sang wapres terinfeksi ketika penyakit itu telah membunuh 26 orang dan menginfeksi 245 orang lain di seluruh Iran. Kota suci Qom menempati peringkat terbanyak di Iran.
Masoumeh Ebtekar adalah Wapres Iran untuk urusan wanita dan keluarga. Menurut media pemerintah setempat, IRNA, Jumat (28/2/2020), gejala yang dirasakannya masih ringan dan dia belum dirawat di rumah sakit.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Iran, Iraj Harirchi beberapa saat sebelum resmi diagnosis positif corona, tampak berbicara pada sebuah konferensi pers kepada publik. Dalam sebuah video tak menyenangkan dari konferensi pers itu menunjukkan bahwa ia dalam posisi tidak nyaman saat memberi keterangan pers.
Dia juga memberikan wawancara ke TV Iran di mana dia terlihat batuk beberapa kali dan tampak menyeka hidungnya. Wakil Menteri Iran saat wawancara dengan TV Iran tersebut tidak memakai masker atau pakaian pelindung. Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat menularkan virus ke beberapa orang di sekitarnya.
Kota suci Syiah Iran, Qom tetap terbuka meskipun pemerintah meminta agar ditutup di tengah merebaknya wabah corona di negara itu. Tetapi pihak berwenang, termasuk Presiden Hassan Rouhani, mengatakan Iran tidak memiliki rencana untuk mengkarantina kota dan distrik apa pun.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianush Jahanpur, mendesak warganya untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu di dalam negeri. Untuk sementara waktu, Pemerintah Iran telah menutup bioskop dan melarang sementara aktivitas acara budaya dan konferensi.