SinarPost.com, Banda Aceh – Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menyapa para kadernya di Banda Aceh. Acara temu kader ini berlangsung di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Jumat (21/2/2020) sore.
Temu kader ini merupakan salah satu agenda Surya Paloh di Banda Aceh, sebelum bertolak ke Bireuen untuk menghadiri acara ‘Kenduri Kebangsaan 2020′ yang digagas oleh Yayasan Sukma Bangsa, Forum Bersama DPR dan DPD RI asal Aceh. Kenduri Kebangsaan ini berlangsung di Sekolah Sukma Bangsa Bireuen, Sabtu (22/2/) besok.
Acara tersebut bertujuan untuk membangun kembali semangat keacehan, keislaman, dan keindonesiaan. Selain itu juga bertujuan sebagai pemersatu seluruh elemen masyarakat Aceh.
Kalah di Aceh, Menang di Nasional
Dihadapan Surya Paloh pada acara temu kader tersebut, Ketua DPW NasDem Aceh Zaini Djalil menyampaikan bahwa Partai NasDem di Aceh pada Pemilu 2019 mengalami penurunan suara yang sangat signifikan. Hal ini terjadai lantaran hal-hal yang tidak terduga yang ia istilahkan ‘tsunami’ politik. Namun, kata Zaini, kekalahan ini merupakan tanggung jawab seluruh pimpinan NasDem di Aceh. Ia pun siap memperbaiki kekalahan hari ini di Pilkada dan Pileg periode berikutnya.
“2014 NasDem menjadi partai pemenang kedua di Aceh. 2019 perolehan suara turun drastis, ini terjadi karena hal-hal yang tidak kita duga, yang menurut kami ‘tsunami’ politik. Kami bertanggung jawab atas kondisi ini, dan siap memperbaiki kedepannya jika masih ada kesempatan yang diberikan untuk memperbaiki kondisi ini,” kata Zaini Djalil.
Sementera Surya Paloh meminta kepada kadernya di Aceh agar melakukan evaluasi atas kekalah pada Pemilu 2019. Terkait kondisi politik yang dihadapi NasDem di Aceh hari ini, Surya Paloh mengaku tidak menyalahkan siapa-siapa, namun ia menggarisbawi bahwa hal tersebut terjadi karena kelemahan-kelamahan di internal NasDem Aceh sendiri.
“Secara nasional NasDem memiliki prestasi gemilang di Pemilu 2019. Jumlah kenaikan suara dan perolehan kursi legislatif sangat signifikan, tertinggi di antara parta-partai lainnya. Artinya, secara nasional nasDem diberikan kesempatan yang sangat besar. Tetapi justru di tempat kelahiran Ketua Umumnya sendiri (Aceh) kehilangan kursi,” katanya.
Surya Paloh pun ikut membandingkan Aceh dengan Papua, yang ia istilahkan Otsus 1 dan 2. “Indonesia punya dua daerah Otsus di wilayah paling ujungnya, Otsus 1 (Aceh) pemilu pertama (2014) perolehan kursi sangat luar biasa, sementara Otsus 2 (Papua) rendah. Pemilu 2019 Aceh turun drastis, Papua meningkat luar biasa. Perolehan suara melambung tinggi,” pungkas Paloh, seraya meminta kader NasDem di Aceh untuk bangkit dan memperbaiki kekurangan-kekurangan.
Dalam kunjungan ke Aceh kali ini, Surya Paloh ikut membawa sejumlah kader pentingnya di pemerintahan baik yang menjabat Menteri di Kabinet Jokowi-Ma’ruf maupun yang di DPR RI. Selain itu hadir juga sejumlah Kepala Daerah serta pengurus DPPP Partai NasDem.