SinarPost.com, Jakarta – Polisi mengatakan telah memeriksa 10 orang saksi terkait bom tas yang meledak di salah satu rumah milik warga di Desa Padang Serunaian, Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma, Bengkulu.
“Hari ini sudah diperiksa 10 saksi. Terdiri dari perangkat desa dan masyarakatnya, kemudian sudah mengumpulkan barang bukti terkait peristiwa ledakan tersebut,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Asep Adi Saputra, di Mabes Polri, Senin (13/1/2020).
Kombes Asep mengatakan sejauh ini ledakan itu diduga terkait pilkades. Namun, polisi masih terus mencari motif pelaku.
“Tersangka masih dalam penyelidikan tetapi motif jelas tidak terkait terorisme, dan dikaitkan pilkades di daerah itu,” ujar Asep.
Sebelumnya, pihak kepolisian memastikan bahwa bom yang meledak di desa Padang Serunaian, Bengkulu pada Sabtu (11/1) lalu, yang ditaruh di depan pintu rumah warga tidak berdaya ledak tinggi atau low explosive, dan bukan karena aksi terorisme.
Dalam peristiwa ini, satu orang warga bernama Halidin (60) dilaporkan terluka. Dalam pilkades tersebut, anak Halidin maju sebagai salah satu kandidat.