SinarPost.com, Banda Aceh – Angka kemiskinan di Banda Aceh terus mengalami penurunan signifikan. Sepanjang tahun 2019 ini saja, sebanyak 945 jiwa sudah berhasil keluar dari garis kemiskinan.
Data ini terungkap dalam pertemuan Dinas Sosial Kota Banda Aceh bersama SDM pekerja sosial dengan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, Selasa (17/12/2019) di Pendopo Wali Kota. Ikut hadir Plt Kadis Sosial Kota Banda Aceh, Rizal Junaedi beserta para Kabid Jajaran Dinsos.
Dinas Sosial dalam kesempatan ini mempresentasikan sejumlah pencapaian dan kendala-kendala yang dihadapi kepada Wali Kota dalam menjalankan program-programnya.
Tim Koordinator PKH Kota Banda Aceh, Rifki Asmanda kemudian mengungkapkan data bahwa selama 2019 saja sudah 945 jiwa keluar dari kemiskinan. Angka ini selaras dengan data BPS yang menunjukkan angka kemiskinan di Banda Aceh saat ini turun menjadi 7,22 %. Keberhasilan ini, kata Rifki, tidak terlepas dari berbagai program yang dijalankan Pemko Banda Aceh, baik melalui Dinas Sosial maupun dinas lainnya.
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman kemudian mengatakan untuk tahun depan (2020) semua program harus terintegrasi dengan baik sehingga program pengentasan kemiskinan dan pengangguran berjalan lebih baik dan tepat sasaran.
Katanya, selain melalui Dinas Sosial, Pemko juga menjalankan program-program lainnya pada berbagai dinas, seperti bantuan peralatan melahirkan, pembangunan rumah dhuafa, bantuan modal usaha melalu Baitul Mal, pelatihan skill pemuda miskin dan putus sekolah dan berbagai program lainnya. Semua itu tujuannya untuk menurunkan angka kemiskinan di Banda Aceh.
Dalam kesempatan tersebut, Aminullah meminta Dinas Sosial agar mampu membangun sinergitas dengan dinas dan instansi lain sehingga program pengentasan kemiskinan berjalan sesuai yang diinginkan.
“Salah satu fokus Saya menjadi Wali Kota adalah menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Saya sangat mengapresiasi Dinas Sosial dan para pekerja sosial yang selama ini telah bekerja keras,” kata mantan Dirut Bank Aceh Ini.
Pemko-pun kemudian menargetkan pada tahun 2020 mampu mengeluarkan 2000 jiwa dari garis kemiskinan. Angka ini setara dengan 400 keluarga. Jika program ini terealisasi, maka angka kemiskinan akan turun menjadi 6,8 % dari saat ini 7,22.