SinarPost.com – Mungkin masyarakat Indonesia tidak banyak yang mengetahui tentang Negara Mongolia. Hal ini lumrah karena negara yang diapit oleh dua negara terbesar di dunia, Rusia dan China ini tidak banyak menjadi pemberitaan media-media di tanah air, bahkan juga dunia.
Mongolia adalah sebuah negara yang terletak di Asia Timur dengan luas wilayahnya mencapai 1,5 juta kilometer lebih, atau terluas ke 19 di dunia. Meski wilayahnya tergolong luas, namun jumlah penduduk negara ini hanya berjumlah 3,076 juta jiwa (sensus penduduk 2017).
Jumlah penduduk Mongolia tersebut tentu saja tidak seimbang dengan luas wilayahnya. Sebagai perbandingannya, Provinsi Aceh (Indonesia) yang luas wilayahnya hanya 58.377 kilometer namun memiliki jumlah penduduk 5,2 juta jiwa. Sebagaian besar wilayah Mongolia adalah daratan tandus tak berpenghuni.
Mongolia di abad modern bukanlah negara maju seperti Jepang, bukan negara dengan kekuatan ekonomi seperti Amerika Serikat dan China, dan bukan pula negara modern lainnya seperti Rusia, Indonesia, Prancis, Korea Selatan, dan lain sebagainya. Sehingga lumrah jika Mongolia terlupakan dari pemberitaan media di dunia.
Jika Mongolia di abad modern adalah negara lemah dan hampir terlupakan, namun berbanding lurus di abad pertengahan. Bangsa Mongol pada abad ke 13 adalah sebuah bangsa besar yang disegani dunia dan menjadi pusat Kekaisaran Mongol yang kekuatan militernya salah satu terkuat di dunia sehingga kekuasaannya hampir seperti tiga dari daratan dunia. Bangsa Mongol kala itu juga berhasil menguasai Baghdad, pusat peradaban dunia Islam.
Kedigdayaan Bangsa Mongol runtuh pada abad ke 17 setelah berhasil dikuasai oleh Dinasti Qing dari China. Daerah-daerah yang berada dibawah kekuasaan Kekaisaran Mongol secara perlahan pun runtuh, kehebatannya luntur seiring berkembang zaman. Mongolia di abad modern, membentuk sebuah pemerintahan merdeka pada 26 November 1921 melalui bantuan Uni Soviet, namun China baru mengakui kemerdekaan Mongolia pada tahun 1949 setelah negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia ini dikuasai oleh Pemerintahan Komunis. Setelah keruntuhan Uni Soviet, Mongolia menganut aliran demokrasi.
Meski Mongolia resmi merdeka sejak tahun 1949, namun negara tersebut gagal mengembalikan kejayaannya seperti masa-masa kedigdayaan Kekaisaran Mongol abad pertengahan. Kini Mongolia terkungkung oleh Rusia dan China yang merupakan dua negara super power di abad modern. Agama mayoritas yang dianut rakyat Mongolia adalah penganut Buddhisme, sementara penganut Islam hanya sebesar tiga persen dari total penduduk Mongolia.