SinarPost.com, Banda Aceh – Yayasan Aceh Hijau (Yahijau) menggelar Lokakarya Peran Aktif Ulama Aceh Dalam Mendukung Pencapaian Aceh Terbebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Hotel Grand Mohani Banda Aceh, Selasa (29/10/2019).
Acara yang diikuti oleh tokoh agama, kechik, perwakilan LSM, dan awak media tersebut menghadirkan beberapa pemateri, seperti Dedi Fahria, ST.MT (Kabag Adm Pembangunan Infrastruktur dan Jasa Konstruksi Setda Aceh) yang membahas tentang “Pembangunan Sektor Sanitasi Aceh”. Wakil Ketua MPU Aceh Tgk. H. Faisal Ali tentang “Sanitasi Dalam Perspektif Islam”, dan Muntadhar Abdul Fattah (Staff Analis Pembangunan Bidang Sarana dan Prasarana Bappeda Aceh) tentang “Kondisi Sanitasi Aceh Terkini”.
Dalam paparan tersebut, diketahui bahwa kondisi Sanitasi atau Buang Air Besar (BAB) di Aceh masih sangat memprihatinkan, dimana masih banyak terdapat masyarakat Aceh yang melakukan BAB sembarangan atau BAB bukan di tempat yang layak dan semestinya (WC/Jamban/Kakus).
Staff Analis Pembangunan Bidang Sarana dan Prasarana Bappeda Aceh, Muntadhar Abdul Fattah dalam paparannya mengatakan, capaian akses layak Sanitasi Aceh tahun 2018 masih dibawah rat-rata nasional. Persentase Rumah Tangga (RT) di Aceh yang memiliki akses ke Sanitasi Layak baru mencapai 67,09 persen, sementara Indonesia secara nasional sudah mencapai 69,27 persen.
Di Pulau Sumatera, akses ke Sanitasi Layak Provinsi Aceh berada di urutan kelima dibawah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Riau dan Sumatera Selatan. Kepulauan Bangka Belitung sudah memiliki akses Sanitasi Layak mencapai 85,64 persen. Sedangkan yang terendah di Sumatera di pegang oleh Bengkulu yang hanya baru memiliki akses ke Sanitasi Layak sebesar 44,31 persen.
Di Aceh sendiri, persentase tertinggi terhadap akses ke Sanitisi Layak dipegang oleh Kota Banda Aceh yang hampir menyentuh angka 100 persen atau 98,3 persen. Artinya hampir semua rumah tangga di Banda Aceh sudah memiliki WC atau jamban yang layak untuk BAB. Sementara yang terendah dipegang oleh Kabupaten Gayo Lues dengan hanya 30 persen yang memiliki akses ke Sanitasi yang layak. Dengan kata lain masih banyak masyarakat di Gayo Lues yang melakukan BAB sembarangan.
Berdasarkan data BPS tahun 2017, secara keseluruhan masih terdapat 1 juta lebih masyarakat Aceh yang melakukan BAB sembarangan atau 1 dari setiap 5 rumah tangga. Untuk persentase rumah tangga yang masih BAB sembarangan tertinggi dipegang oleh Kabupaten Aceh tenggara, sedangkan yang terbanyak BAB sembarangan ada di Kabupaten Pidie dengan 45.000 KK.
Secara nasional, jumlah penduduk Indonesia yang masih melakukan BAB sembarangan diperkirakan mencapai 25 juta jiwa. Jumlah tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbanyak ke-3 yang melakukan BAB sembarangan setelah India dan Nigeria.