SinarPost.com, Banda Aceh – Huawei Consumer Business Group (CBG) resmi mengumumkan penjualan 200 juta unit smartphone di sepanjang tahun 2019. Total angka penjualan ini disampaikan 64 hari lebih awal dibanding pengumuman penjualan dengan jumlah yang sama tahun lalu.
Angka tersebut tentunya cukup fantasitis, pasalnya perusahaan asal Cina itu sejak awal 2019 telah disanksi oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS) karena berbagai tuduhan. Namun Huawei sepertinya tidak menghadapi masalah besar dalam memasarkan produk smartphone-nya.
Pengumuman penjualan 200 juta unit smartphone tahun ini disampaikan Huawei dalam rilisnya, Senin (28/10/2019). Selain itu, Huawei juga menyampaikan akan selalu menghadirkan teknologi terdepan dan desain smartphone yang inovatif, sesuai komitmen perusahaan itu pada konsumen di seluruh dunia.
Dalam pengumuman tersebut, Huawei juga mengungkapkan bahwa Mate 30 Pro 5G akan tersedia secara terbatas. Perangkat tersebut akan dibekali RAM 8GB dan ROM 512GB, dan akan hadir dengan pilihan warna Forest Green dan orange with vegan leather. Huawei Mate 30 Pro 5G akan mulai dijual pada Huawei Vmall mulai 1 November mendatang di pasar China.
Sekedar informasi, Pemerintah AS memasukkan perusahaan Huawei ke dalam daftar hitam pada awal 2019 lalu dengan berbagai tuduhan, seperti menuduh petinggi Huawei mengelabui bank-bank AS untuk membantu perusahaan itu bertransaksi dengan Iran yamg telah dijatuhi sanksi ekonomi oleh AS.
Masalah lain yang membuat Presiden AS Donald Trump murka terhadap Huawei adalah terkait teknologi 5G yang dikembangkan perusahaan besutan Ren Zhangfei itu. AS menuduh perangkat produksi Huawei bisa disusupi dan digunakan Pemerintah China untuk memata-matai AS.
Pasca pengumuman samksi, Departemen Perdagangan AS memasukkan Huawei dalam daftar hitam perusahaan yang tidak bisa berbisnis dengan perusahaan AS. Huawei dilarang membeli komponen dan suku cadang dari perusahaan teknologi AS tanpa izin dari pemerintah.
Salah satu dampak kebijakan bermusuhan AS itu adalah Google tidak memberi lisensi perangkat ponsel milik Huawei update terbaru dari software. Selain itu, perangkat baru yang akan diluncurkan Huawei juga tidak akan mendapatkan aplikasi premium Google seperti Gmail, YouTube hingga Google Photo.