SINARPOST.COM, BANDA ACEH – Kekerasan terhadap anak masih menjadi ancaman utama bagi kehidupan anak-anak di Banda Aceh. Pembentukan gampong layak anak menjadi kunci untuk menghapus kekerasan pada mereka. Wali Kota Aminullah Usman berkomitmen menjadikan Banda Aceh jadi kota layak anak pada 2022.
Pengukuhan Gampong Lambhuk, Kecamatan Ulee Kareng, sebagai gampong layak pada Selasa (15/10/2019) menjadikan gampong layak anak di Banda Aceh bertambah menjadi sembilan.
Sebelumnya delapan gampong yang telah diresmikan adalah Lamjabat, Prada, Kota Baru, Lampaloh, Lampoh Daya, Punge Blang Cut, Lamlagang, dan Lamseupeung.
Sementara untuk tingkat kecamatan, lima di antaranya telah dikukuhkan sebagai kecamatan layak anak yakni Kuta Alam, Banda Raya, Lueng Bata, Jaya Baru, dan Ulee Kareng.
Pengukuhan Gampong Lambhuk langsung dilakukan oleh Aminullah Usman selaku Wali Kota Banda Aceh. Seremonial berlangsung meriah. Ratusan warga Lambhuk hadir untuk menjadi bagian dari kemajuan gampong.
Anak-anak usia sekolah dasar dari sanggar gampong menunjukkan bakat menari kepada undangan. Pembacaan ayat suci alquran, shalawat, lagu Indonesia Raya, dan doa dilakukan oleh anak-anak gampong. Ini adalah bukti nyata anak-anak mendapatkan ruang untuk berkembang.
Aminullah membuka selubung papan nama bertuliskan Gampong Layak Anak – Gampong Lambhuk dan Kecamatan Layak Anak-Kecamatan Ulee Kareng. Warga Lambhuk terlihat semringah menyaksikan dua papan nama itu berdiri tegak di halaman masjid.
Kemudian Aminullah mengukuhkan satgas khusus gampong layak anak. Satgas khusus terdiri dari geuchik, tuha peuet, sekretaris desa, PKK, bidan desa, koordinator TPA, babinsa dan babin kamtibmas. Satga ini bertugas memastikan perlindungan dan pemenuhan hak anak berjalan baik.
Aminullah mengatakan anak adalah masa depan gampong bahkan bangsa sebab itu kehidupan mereka sejak kanak-kanak wajib dilindungi dan dipenuhi hak mereka.
Menurut Aminullah ada 10 hak anak yaitu hak beragama, pendidikan, hak pendapatan, perlindungan, identitas, pemberian makanan, kesehatan, bermain, dan terlibat dalam pembangunan.
“Dengan dibentuk gampong layak anak saya berharap semua hak anak dipenuhi. Terutama hak pendidikan, sebab pendidikan akan membuat kehidupan mereka lebih berkembang,” kata Aminullah.
Selain itu, gampong didorong menjadi tameng melawan kekerasan terhadap anak. Kasus-kasus kekerasan yang kerap dialami anak adalah pelecehan seksual, eksploitasi, kekerasan fisik, dan psikis.
“Ini usaha pemerintah untuk menghapus kekerasan terhadap anak,” ucap Aminullah.
Pada 2016 dan 2017 jumlah kasus kekerasan terhadap anak di Banda Aceh sebanyak 94 kasus. Banda Aceh menjadi kota/kabupaten dengan kasus kedua terbanyak setelah Aceh Utara.
Aminullah optimis pada 2022 semua gampong di Banda Aceh yakni 90 gampong, telah ditetapkan layak anak. “Kami harus kerja keras, memaksimalkan waktu tiga tahun,” kata Aminullah.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Banda Aceh Media Yulizar mengatakan pembentukan gampong layak anak jalan keluar untuk menyelamatkan anak-anak.
Dalam gampong layak anak semua elemen terlibat menjaga anak, sebab, kehidupan anak-anak merupakan tanggung jawab bersama. Menurut Media, kepedulian sosial antarwarga membuat anak-anak terlindungi.
Namun, Media mengakui pihaknya harus bekerja keras, sebab masih ada 81 gampong yang belum memiliki satgas khusus gampong layak anak. Media bersama timnya akan mendampingi pembentukan satgas khusus di gampong-gampong tersebut.
Setelah ditetapkan sebagai gampong layak anak, aparatur desa harus melibatkan anak yang diwaliki forum anak dalam penyusunan arah pembangunan gampong, misal dalam musyawarah rencana pembangunan desa (Musrendes). Pengelolaan dana desa diharapkan turut dinikmati oleh anak-anak.
Geuchik Gampong Lambhuk, Rustam Abubakar mengatakan, anak-anak bukan hanya tanggung jawab orangtuanya, namun juga warga gampong. Rustam mengatakan pada zaman modern tantangan melindungi anak kian berat, terutama dari pengaruh konten negatif di media sosial dan bahaya narkoba.
“Namun jika kita jaga mereka (anak-anak) bersama bisa kita jauhkan dari pengaruh yang negatif,” kata Rustam.
Pada 2020 pihaknya juga akan membangun taman bermain anak menggunakan dana desa. Salah satu cara menjaga anak dari hal buruk, kata Rustam, Gampong Lambhuk membentuk sanggar seni dan klub sepakbola anak sehingga anak-anak di desanya memiliki kegiatan yang positif. (*)