SINARPOST.COM, BANDA ACEH | Komunitas Turun Tangan Aceh (TUTA) mengadakan acara “Pengukuhan Pengurus berserta Keluarga Baru Turun Tangan Aceh” di Rumoh Budaya, Banda Aceh, Sabtu (5/10/2019).
Pelantikan pengurus TUTA yang baru ini dilantik langsung oleh koordinator pertama Turun Tangan Aceh, Riza Rahmi dan dilanjutkan dengan serah terima jabatan oleh pengurus lama ke pengurus baru yang dilakukan dengan pemasangan baju serta slayer.
“Selamat untuk 65 orang pilihan terbaik dari orang-orang yang berniat baik dan selamat datang di keluarga besar Turun Tangan Aceh,” ucap Riza Fahmi dalam sambutannya..
Setelah upacara pelantikan dilaksanakan, koordinator umum terpilih, M. Chairul Rizal menyampaikan sambutannya serta harapan kepada relawan yang baru dilantik.
“Selamat untuk semua relawan yang sudah bergabung di Turun Tangan Aceh dan semoga teman-teman semua bisa aktif,” harapanya.
Dalam kegiatan ini tidak hanya pelantikan saja, namun juga ada kegiatan “sharing” terkait Komunitas Turun Tangan Aceh oleh koordinator Demisioner, Riza Rahmi dan Maisal Rahmadi Aka yang juga dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Acara ini berlangsung hingga sore ditutup dengan acara “ta’aruf” atau perkenalan sesama anggota baru serta menyanyikan bersama lagu Turun Tangan Aceh.
Ketua Panitia, Dian Ramadhani mengatakan, pendaftar Komunitas Turun Tangan Aceh kali ini mencapai 343 orang, namun dari pendaftar tersebut, setelah melakukan proses seleksi yang lulus adalah 65 orang.
Untuk diketahui, Komuniast TuTa Aceh ini hadir sejak 23 Desember 2013 yang beralamat di Jalan Elang, Ateuk Pahlawan, Banda Aceh. Turun Tangan Aceh merupakan komunitas yang bergerak di bidang politik, sosial, dan lingkungan.
Gerakan yang didasari atas keyakinan ini semua orang bisa berpartisipasi untuk melunasi janji kemerdekaan. Gerakan ini digandrungi oleh muda-mudi Aceh yang berjiwa sosial tinggi, kreatif, kritis, dan energik.
Turun Tangan Aceh merupakan sub bagian dari program Turun Tangan Pusat sejak Juli 2013 yang mendorong keterlibatan orang untuk menyelesaikan masalah yang ada di lingkungannya dengan think big, start small, and act now, yaitu berpikir besar mulai dari hal kecil serta langsung bertindak atau beraksi.
Komunitas ini dicetuskan oleh Anies Baswedan saat menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Banyak gerakan yang lahir dari tokoh muda ini, yaitu Indonesia Mengajar (IM), Indonesia Menyala (IM), Kelas Inspirasi (KI), dan terakhir Turun Tangan (TuTa). Semua gerakan ini bergerak di bidang pendidikan, kecuali TuTa yang bergerak di bidang politik.
Peran TuTa mengajak anak muda agar tidak alergi terhadap politik serta mendorong pemuda yang berintergritas dan memiliki jejak yang baik untuk menjadi pengambil kebijakan. TuTa bersama komunitas lain juga peduli terhadap isu lingkungan seperti program penanaman bakau. [Rel]