SINARPOST.COM, BANDA ACEH – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Aceh menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) dengan tema “Restorasi untuk Indonesia Maju”. Acara berlangsung selama dua hari di Hotel OASIS Banda Aceh, yaitu 28-29 September 2019.
Rakerwil diikuti oleh pengurus DPW Provinsi, Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) kabupaten/kota, pengurus sayap partai, dan kader dari Alumni Akademi Bela Negara (ABN).
Ketua DPW NasDem Aceh, Zaini Djalil SH dalam sambutannya mengatakan, Rakerwil ini merupakan yang pertama dilakukan pasca Pemilihan Umum (Pemilu) Pilpres dan Pileg yang berlangsung 17 April lalu.
Dalam Rakerwil nantinya, kata Zaini, pihaknya akan membahas sejumlah isu baik yang berhubungan dengan internal partai maupun dalam merespon berbagai isu di daerah dan nasional. Termasuk membahas masalah Kongres Partai NasDem yang dijadwalkan berlangsung pada November mendatang.
“Menyakngkut internal partai kita akan membahas perihal kondisi partai baik di tingkat DPW maupun DPD kabupaten/kota pasca Pemilu dan Pilpres, serta rekomendasi-rekomendasi untuk kebangkitan Partai NasDem kedepannya. Kemudian kita juga akan membahas mengenai Kongres Partai NasDem yang dijadwalkan berlangsung November mendatang,” ujar Zaini Djalil, Sabtu (28/9/2019).
“Karena kita Partai Nasional, juga akan membahas perihal isu-isu nasional yang sedang hangat dipersoalkan, seperti mengenai UU KPK yang direvisi, RKUHP, dan lain sebagainya. Masukan-masukan dari kader NasDem di Aceh nantinya akan disampaikan ke Pengurus DPP di Jakarta,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Zaini Djalil juga menyinggung masalah hasil Pileg yang diraih Partai NasDem Aceh. Dikatakannya, NasDem Aceh pada Pemilu 2019 kehilangan banyak kursi, namun dia menegaskan kepada para kader agar tidak menyalahkan siapapun perihal hasil tersebut. Menurutnya, merosotnya perolehan kursi NasDem Aceh pada Pemilu 2019 murni karena faktor alam.
“Kita tau bersama NasDem Aceh hari ini telah kehilangan banyak kursi. Kita kehilangan dua kursi DPR RI dari dua Dapil, DPRA dari 7 tinggal dua kursi, kemudian dari 62 kursi DPRK di seluruh Aceh tinggal 48 kursi. Kita tidak boleh menyalahkan siapapun dengan hasil Pemilu 2019, ini murni karena faktor alam. Kita boleh bercita-cita atau menargetkan sesuatu, tapi Allah lah yang menentukan,” ungkapnya.
Zaini Djalil juga menegaskan kepada kader NasDem Aceh, bahwa menjadi politisi bukan hanya soal terpilih sebagai anggota DPR. “Menjadi politisi adalah bagaimana kita mampu membangun relasi untuk dapat memberikan yang terbaik kepada masyarakat, bisa berkontribusi untuk pembangunan bangsa. Prinsip ini yang mesti kita pegang bersama,” tegasnya.