SINARPOST.COM, JAKARTA – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan tak mempermasalahkan jika Presiden Joko Widodo memilih Jaksa Agung bukan dari kalangan partai politik. Paloh bahkan mempersilakan jika Jokowi ingin mengganti Jaksa Agung M Prasetyo saat ini juga.
“Kalau Jaksa Agung, Presiden mau ubah, jangankan tunggu sebulan lagi, kalau hari ini mau diganti memang kenapa? Kalau itu memang untuk keperluan kita,” kata Surya Paloh di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2018).
“Tidak ada masalah dari NasDem. Apa masalahnya? Kalau hari ini juga enggak cocok dengan Presiden enggak masalah,” ujar Paloh.
Paloh menegaskan bahwa ini adalah sikap NasDem. Menurutnya, konsistensi partainya tak perlu diragukan ketika menjalankan politik tanpa mahar sampai memberikan dukungan kepada Jokowi tanpa syarat.
“Artinya idealisme tetap harus kita prioritaskan, lebih penting, lebih berharga untuk kepentingan membangun bangsa ini. Demi kemajuan partai ini sendiri,” ujarnya.
Namun, kata Paloh, tak ada jaminan penegakan hukum bakal menjadi lebih baik ketika Korps Adhyaksa bukan dipimpin dari kalangan partai politik. Menurutnya, bisa saja penegakan hukum menjadi lebih bobrok.
“Terserah. Belum tentu siapa bilang lebih (baik), kan belum tentu juga. Bisa lebih bobrok juga,” tuturnya.
Sementara itu, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo angkat bicara. Prasetyo mengaku heran mengapa pernyataan Jokowi tersebut dipersoalkan oleh publik. Ia mengaku bahwa dirinya sudah nonaktif dari parpol.
“Kenapa baru sekarang dipersoalkan. Semua jaksa agung yang ada selama ini tentunya, bahkan anggota parpol, saya sendiri bahkan sudah dinonaktifkan dari parpol,” kata Prasetyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat (16/8).
Prasetyo mengakui bahwa ia pernah berada di parpol. Namun, setelah ditunjuk untuk menjabat Jaksa Agung, parpol tersebut melepaskan dirinya. Eks anggota DPR dari Fraksi Partai NasDem itu kemudian menjelaskan, latar belakang seharusnya tidak menjadi masalah selama seorang yang dipilih menjadi Jaksa Agung dapat melaksanakan tugas dengan baik.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan bahwa Jaksa Agung di periode pemerintahan 2019-2024 tidak akan berasal dari kalangan partai politik. “Jaksa Agung pasti bukan dari parpol,” ujar Jokowi saat pertemuan dengan pemimpin redaksi media massa, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/8).
Jokowi belum mau mengungkap siapa saja nama kandidat jaksa agung selanjutnya. Jokowi hanya menegaskan bahwa dirinya tidak memperhatikan suku, etnis, dan agama dalam memilih Jaksa Agung. [CNN Indonesia]