SINARPOST.COM, BANDA ACEH – Perayaan Hari Raya Islam di Kota Banda Aceh selalu diwarnai meriahnya pawai takbiran. Jalan-jalan protokoler di Ibu Kota Provinsi Aceh ini disesaki oleh massa yang ingin menyaksikan penampilan peserta pawai. Namun setelah gegap gempita perayaan menyambut hari kemenangan usai, Banda Aceh menjadi luar biasa kotor akibat sampah yang dibuang oleh masyarakat.
Berangkat dari keprihatinan tersebut, Ikatan Mahasiswa Kota Banda Aceh (IKAMBA) menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak hanya memaknai perayaan Hari Raya Idul Adha sebagai kegiatan seremonial semata. Seharusnya perayaan Idul Adha juga bisa menjadi momentum untuk memperbaiki diri, termasuk dalam meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
“Sering kali kita terjebak kepada segala sesuatu yang sifatnya seremonial semata. Kita melihat ada sebuah kontradiksi dimana seharusnya kita merayakan Hari Raya Idul Adha sebagai bentuk i’tibar agar dapat memperbaiki diri. Tetapi faktanya justru kita mencederai perayaan Idul Adha dengan bersikap acuh terhadap kebersihan lingkungan,” ujar Ketua Umum IKAMBA, Lazuardi, Sabtu (10/8/2019).
“Selain itu mental yang menganggap bahwa menjaga kebersihan kota hanya menjadi tugas Dinas Kebersihan dan Pemerintah adalah sebuah bukti yang menunjukkan bahwa kita masih memiliki pemikiran yang kolot,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini, IKAMBA menghimbau kepada semua pihak khususnya masyarakat yang menyaksikan perayaan pawai untuk lebih peka terhadap kebersihan Kota Banda Aceh, yaitu dengan membuang sampah pada tempatnya bukan dipinggir jalan atau tempat umum lainnya.
“Karena sebagai umat Islam, pedoman kita kepada kebersihan itu sebagian dari iman, bukan kebersihan itu tugasnya Dinas Kebersihan,” tutup Lazuardi.