SINARPOST.COM, JAKARTA | Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melantik Komarudin Hidayat sebagai Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) periode 2019-2024, Kamis (13/6/2019) siang. Pelantikan digelar di Operation Room, Kantor Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng Barat Nomor 3-4, Jakarta.
Hadir sebagai saksi pelantikan, Sekretaris Jenderal Kemenag M.Nur Kholis Setiawan dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Kamarudin Amin. Pelantikan juga dihadiri oleh pejabat eselon I dan II Kemenag, termasuk para pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri.
Penunjukkan Komarudin Hidayat sebagai Rektor UIII tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 37/M Tahun 2019. Dengan keputusan tersebut, Komarudin menjadi Rektor pertama pada universitas yang direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2020 mendatang itu.
Sebelumnya, Komarudin Hidayat tercatat pernah menjabat sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada periode 2006-2015.
Perencanaan pembangunan kampus UIII telah dilakukan sejak tiga tahun lalu lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 57 Tahun 2016 tentang Pendirian UIII pada 29 Juni 2016. Saat itu Presiden Jokowi menginginkan UIII menjadi pusat kajian peradaban Islam di Indonesia.
Komarudin Hidayat menyampaikan ada beberapa hal yang akan ia lakukan usai dilantik sebagai rektor pada universitas yang berlokasi di Cimanggis, Depok, Jawa Barat tersebut.
“Yang ke depan mendesak adalah satu, kita mengawal pembangunan infrastruktur sarananya secara bertahap selama tiga tahun,” ungkap mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, saat ditemui usai pelantikannya, Kamis (13/6/2019) sore.
Hal kedua yang akan dilakukannya adalah mematangkan kurikulum. Ketiga, Komaruddin mengaku akan segera mengangkat beberapa staf dalam organisasi dan kabinet UIII. Sebagai universitas yang diproyeksi akan bersaing di level internasional, Komarudin juga mengungkapkan pihak UIII akan segera membuat aturan pedoman penerimaan mahasiswa UIII maupun pedoman pengangkatan dosen.
Hal ini untuk memastikan, bahwa baik input mahasiswa maupun dosen memiliki kualitas yang baik. “Kita akan cari mahasiswa yang memang bagus, dan dosen yang memang bagus,” tuturnya.
Disamping itu, Komarudin juga mengaku bila pihaknya telah melakukan studi banding ke beberapa negara. “Kami sudah studi banding ke universitas-universitas di dunia. Baik Amerika, Jepang, Arab Saudi, Eropa, dan sebagainya, semua sudah studi banding. Jadi akan kita matangkan (sistem dan kurikulum) dan akan kita undang para ahli dari dalam dan luar negeri untuk mereview,” kata Komarudin.
Sementara Menag Lukman Hakim Saifuddin berharap, UIII, sebagaimana juga STAIN, IAIN, dan UIN yang merupakan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di bawah naungan Kementerian Agama, mampu berfungsi sebagai “Rumah Moderasi Islam”, tempat menghimpun, mengkaji, dan mendesiminasikan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.