SINARPOST.COM, LANGSA | Ratusan pensiunan karyawan PT Perkebunan Nusantara 1 (PTPN) Aceh, mendatangai Kantor Pusat Perusahaan tersebut di Langsa, Rabu (21/5/2019). Kedatangan mereka untuk membicarakan Santunan Hari Tua (SHT) yang hingga kini belum didapat.
Aksi ratusan pensiunan PTPN tersebut disambut hangat jajaran direksi perusahaan itu. Ujuk rasa yang bertajuk “Damai Menyambut Idul Fitri” ini bertujuan untuk menyatukan sikap para pensiunan terkait beberapa poin.
Pertama mereka (pensiunan) tidak terima atas perlakuan Direksi PTPN1 yang hingga saat ini perusahaan belum membayarkan SHT. Selain itu, para pensiunan juga mendesak perusahaan agar menyelesaikan SHT selambat-lambatnya akhir 2019 mendatang.
Kemudian para pensiunan itu tidak akan menerima negosiasi kecuali didampingi pihak P3RI beserta pengacaranya. Dan selanjutnya menghimbau Holding dan Kementerian BUMN agar mengevaluasi kinerja Direksi PTPN 1 serta mempertimbangkan adanya kucuran dana segar.
Para pensiunan mendesak agar beberapa tuntutan yang disampaikan itu dapat direalisasikan dalam jangka waktu 1 bulan terhitung sejak hari Rabu (22/5/2019). Apabila dalam kurun waktu tersebut tidak ada jawaban seperti yang diharapkan, para pensiunan mengancam akan kembali melakukan aksi unjuk rasa dengan menyertakan seluruh para pensiunan.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara I Aceh, melalui Kasubag Humas Dedy Mulyadi mengatakan, perusahaan sama sekali tidak mengabaikan apa yang menjadi haknya para karyawan berupa SHT tersebut. Namun, dengan nominal SHT yang cukup besar sekitar 105 milliar untuk 985 orang pensiunan dari tahun 2013-2019, menjadikan perusahaan harus memutar otak dalam hal pelunasan.
“Kita sama-sama mengetahui kondisi keuangan perusahaan saat ini, oleh sebab itu ada dua opsi kita tawarkan kepada para pensiunan, pertama dengan cara dicicil, kedua Holding akan menggantikan uang SHT dengan tanah,” sebutnya.
Untuk opsi pertama, kata Dedy, perusahaan mengupayakan pencairan sebagian dari SHT para pensiunan sebelum hari raya Idul Fitri mendatang.
“Tadi pada audiensi sudah disampaikan, SHT akan diupayakan dicicil sebelum memasuki lebaran, namun nominalnya tidak bisa dipastikan,” pungkasnya. [MR]